Ratusan Mahasiswa Ikuti Seminar” Bimbingan Psikologis untuk Membangun Toleransi Mahasiswa” di Perpustakaan dan E-Learning USK

Banda Aceh, 24 Februari 2025 – Ratusan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) mengikuti Seminar Bimbingan Psikologis yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan praktik toleransi antar mahasiswa di kampus. Kegiatan yang diselenggarakan di Perpustakaan USK dan e-learning pada hari jum’at (21/2/2025) ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta yang datang dari berbagai fakultas.

Seminar ini bertemakan “Membangun Toleransi Mahasiswa untuk Kehidupan Kampus yang Harmonious,” dan menghadirkan beberapa psikolog dan pakar pendidikan sebagai narasumber. Dalam seminar ini, para peserta diberikan pemahaman tentang pentingnya toleransi dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam interaksi sosial di kampus maupun dalam menghadapi perbedaan pandangan, suku, agama, dan budaya.

Seminar yang diselenggarakan oleh Pusat Bimbingan dan Konseling USK ini, menghadirkan berbagai narasumber yang berkompeten di bidang psikologi dan konseling, antara lain Dosen Prodi Bimbingan Konseling, Dr. Muhammad Reza Septian, M.Pd dan UPT Bimbingan Konseling USK. Pembicara Utama Kegiatan ini adalah Dr. Muhammad Reza Septian, M.Pd dari Prodi Bimbingan Konseling dari IKIP Siliwangi.

“Di tengah keberagaman yang ada di kampus ini, penting bagi kita untuk belajar saling menghargai dan memahami satu sama lain. Toleransi bukan hanya tentang menerima perbedaan, tetapi juga berusaha memahami perspektif orang lain dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif,” ungkap Dr. Reza Septian, salah satu yang menjadi narasumber.

Dalam seminar ini, mahasiswa juga diberikan berbagai teknik untuk mengelola emosi dan menghadapi stres, yang sering kali menjadi pemicu ketegangan antar individu. “Peserta diajarkan cara-cara efektif untuk berkomunikasi dengan baik dan menjaga kesejahteraan mental di tengah dinamika kehidupan kampus.” ujar, Fajriani, S.Pd., M.Ed, selaku Kepala Unit Bimbingan dan Konseling USK.

Selain sesi materi, acara ini juga dilengkapi dengan diskusi dan simulasi interaktif yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berlatih mengatasi konflik dan menciptakan lingkungan yang lebih toleran. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong terbentuknya komunitas mahasiswa yang lebih harmonis dan saling mendukung, meski dengan latar belakang yang beragam.

Seminar ini mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk pihak universitas yang menilai pentingnya membangun kesadaran toleransi di kalangan mahasiswa. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk memperkuat solidaritas dan menciptakan suasana belajar yang lebih positif di kampus,” ujar Kepala UPT Perpustakaan dan E-Lerarning, Dr. Ismul Huda.

Dengan keberhasilan seminar ini, pihak penyelenggara berencana untuk mengadakan program-program serupa di masa depan, agar nilai-nilai toleransi dan saling menghargai dapat terus berkembang di kalangan civitas akademika Universitas Syiah Kuala.

Written by