Enam Akademisi USK Masuk 2% Peneliti Paling Berpengaruh Dunia, Berikut Daftarnya

Banda Aceh – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Universitas Syiah Kuala (USK). Enam orang akademisi dari kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh ini berhasil masuk dalam daftar 2% peneliti paling berpengaruh di dunia versi Stanford University, Amerika Serikat.

Daftar ini dirilis oleh Stanford University bekerja sama dengan penerbit ilmiah Elsevier. Penilaian dilakukan berdasarkan indikator bibliometrik komprehensif, termasuk jumlah sitasi, indeks H, dan dampak penelitian yang diukur melalui data dari Scopus.

Keenam akademisi tersebut dinilai memiliki kontribusi luar biasa dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui publikasi ilmiah yang diakui secara global. Masuknya mereka ke dalam daftar ini menunjukkan bahwa kualitas riset di USK telah mencapai level internasional.

Enam akademisi USK yang masuk dalam daftar bergengsi ini adalah: dr. Harapan, DTM&H., M.Infect.Dis dan Prof. Dr. Mudatsir, M.Kes dari Fakultas Kedokteran, Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng, dan Prof. Dr. M. Faisal, ST., M.Eng dari Fakultas Teknik, Prof. Dr. Muchlisin Z.A, S.Pi, M.Sc dari Fakultas Kelautan dan Perikanan serta Prof. Dr. Ir. Rinaldi Idroes, M.Si dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Daftar ini diumumkan pada 19 September 2025 melalui publikasi Updated Science-wide Author Databases of Standardized Citation Indicators. Penilaian dilakukan berdasarkan sejumlah indikator standar sitasi, seperti jumlah kutipan, h-index, co-authorship adjusted hm-index, hingga rasio kutipan. Hasilnya, para dosen USK diakui kontribusi keilmuannya dalam skala global.

Keenam akademisi tersebut dinilai memiliki kontribusi luar biasa dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui publikasi ilmiah yang diakui secara global. Masuknya mereka ke dalam daftar ini menunjukkan bahwa kualitas riset di USK telah mencapai level internasional.

Rektor USK, Prof. Dr.Ir. Marwan, menyampaikan rasa bangga atas capaian ini. “Ini adalah bukti bahwa para akademisi kita tidak hanya aktif meneliti, tetapi juga mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dunia,” ujarnya.

Ia berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi seluruh sivitas akademika USK untuk terus meningkatkan kualitas riset dan publikasi ilmiah. “USK berkomitmen untuk mendukung penuh upaya-upaya penelitian, demi menjawab tantangan global dan memberikan solusi bagi berbagai persoalan bangsa,” tambahnya.

Selain itu, berdasarkan data yang dirilis Elsevier-Stanford, USK juga tercatat sebagai salah satu dari 7 besar peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan jumlah ilmuwan terbanyak dalam daftar Top 2% World Scientists 2025. Dengan enam akademisi yang masuk daftar, USK sejajar dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan unggul dibanding beberapa perguruan tinggi besar lainnya.

Daftar Top 2% World Scientists merupakan pemeringkatan tahunan yang dilakukan Stanford University dan Elsevier. Dari lebih delapan juta peneliti aktif di seluruh dunia, sekitar 210 ribu ilmuwan dipilih sebagai bagian dari 2% paling berpengaruh berdasarkan sitasi dan dampak publikasi.

Capaian ini menegaskan posisi USK sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang mampu bersaing di tingkat internasional dalam hal riset dan inovasi.

Written by