Banda Aceh, 29 September — UPT Perpustakaan dan E-learning Universitas Syiah Kuala (USK) mengadakan kegiatan “Library Tour” untuk desa-desa binaan sebagai upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum’at (27/9/2024) dan melibatkan para kepala desa binaan di sekitar kampus USK dan masyarakat setempat.
Kegiatan Library Tour bertujuan untuk memperkenalkan sumber daya informasi yang tersedia di perpustakaan, sekaligus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas yang ada. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan kesadaran akan pentingnya literasi di kalangan masyarakat.
Rangkaian kegiatan Library Tour dimulai dengan penanda tanganan Perjanijian Kerja Sama Pemanfaatan dan pengembangan sumberdaya perpustakaan antara USK dengan beberapa mitra perguruan tinggi dan Dinas Perpustakaan dan dilanjutkan dengan penyerahan hibbah buku untuk koleksi pojok baca di 11 desa binaan melalui kepala desa masing-masing.
Selanjutnya, peserta diajak untuk melakukan tur ke lokasi perpustakaan desa dan melihat langsung koleksi yang ada. Dalam kegiatan ini, para kepala desa juga diajak berinteraksi melalui sesi tanya jawab dan diskusi. Hal ini bertujuan untuk menggali minat dan kebutuhan informasi masyarakat yang belum sepenuhnya terakomodasi.
Program Library Tour Desa Binaan ini akan melibatkan kunjungan langsung ke 11 desa di antaranya Limpok, Beurabong, Rukoh, Kopelma Darussalam, Lamreung, Meunasah Bak Trieng, Tanjong Selamat, Blang Krueng, Tungkop, Lampuuk dan Deah Raya. Program ini juga mencakup diskusi interaktif, pelatihan literasi digital, serta workshop terkait pengelolaan informasi.
Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof. Dr. Ir. Agussabti , M.Si dalam sambutannya mengatakan kolaborasi seperti ini sangatlah penting dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif untuk mengembangkan budaya literasi. Untuk itulah, USK menyambut baik kerja sama ini dan siap memberikan dukungan untuk peningkatan literasi di Masyarakat
“Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam mengintegrasikan berbagai sumber daya informasi yang dapat diakses oleh masyarakat,” ucap Agussabti.
Agussabti menambahkan, dengan adanya Library Tour maka masyarakat maupun mahasiswa semakin termotivasi untuk menggali ilmu dan terbiasa memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran.
“Serta terbiasa menerapkan budaya menulis dan membaca agar bisa kita wariskan kepada generasi kita, karena dengan membaca generasi kita akan lebih baik,” ujarnya.
Indonesian
English