USK dan BPOM Aceh Dorong Produksi Garam Higienis di Aceh Besar

Universitas Syiah Kuala melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Syiah Kuala (USK), bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh, mendorong produksi garam higienis di Aceh Besar.

Kegiatan ‘Sosialisasi Produksi Garam Rakyat Higienis dan Berstandar SNI’ di Desa Lam Ujong, Aceh Besar, 3 Agustus 2024. Kegiatan dihadiri petani garam setempat, tim Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Beuramo Sejahtera, serta pemateri dan narasumber dari BPOM Aceh.

Ketua Pelaksana Pengabdian, Prof Saiful, mengatakan ini bertujuan meningkatkan kualitas dan keamanan garam rakyat yang diproduksi masyarakat desa. Melalui kegiatan edukasi ini, diharapkan petani garam dan BUMG gampong Lam Ujong dapat mengenal teknik produksi dan pengolahan garam higienis dan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Kami berharap petani garam dan BUMG di Desa Lam Ujong dapat meningkatkan kualitas produksi sehingga mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional, serta memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat,” ungkap Prof Saiful.

Kepala Desa Lam Ujong, Anwar Ishak, menyampaikan terima kasih kepada USK dan BPOM Aceh atas dukungan pada petani garam. “Kami mengapresiasi kegiatan ini karena dapat membantu kami meningkatkan kualitas garam dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.”

Pemateri BPOM Aceh memaparkan pentingnya produksi garam higienis dan berstandar SNI. Garam yang diproduksi secara higienis dan sesuai standar SNI akan lebih aman dikonsumsi masyarakat dan mencegah berbagai masalah kesehatan yang disebabkan kontaminasi.

Para petani garam juga diberi pemahaman mengenai risiko kesehatan yang ditimbulkan garam tidak higienis dan bagaimana memastikan garam memenuhi standar. Mereka juga diajarkan teknik-teknik produksi yang higienis. Juga, diberikan informasi mengenai pentingnya yodium dalam garam dan bagaimana memastikan kandungannya cukup.

“Pelatihan ini penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani garam. Dengan teknik produksi yang lebih baik, kualitas garam yang dihasilkan akan meningkat dan memenuhi standar yang dipersyaratkan,” kata Nurlinda, salah satu narasumber BPOM Aceh.

Written by