
Banda Aceh, 15 Oktober — Universitas Syiah Kuala (USK) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO) resmi menjalin kolaborasi untuk memperkuat ekosistem Nilam di Aceh. Kerja sama ini bertujuan meningkatkan kapasitas petani, memperbaiki rantai nilai, serta mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui penguatan komoditas Nilam.
Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Rektor USK Prof.Dr. Ir. Marwan dengan Direktur Kantor ILO Indonesia dan Timor Leste Simrin C. Singh di Ruang VIP Gedung AAC Dayan Dawood. (Banda Aceh, 15 Oktober 2024).
Rektor mengatakan, USK melalui Atsiri Research Center (ARC) selama 10 tahun terakhir ini telah berupaya mengembalikan kejayaan nilam Aceh. Saat itu USK melihat tingkat kesejahteraan petani nilam masih memprihatinkan. Mereka menjual minyak nilam dengan harga yang sangat murah. Padahal komoditas unggulan Aceh ini sangat dibutuhkan di tingkat global.
Oleh sebab itu, Rektor sangat bersyukur kehadiran ARC selama ini telah berhasil meningkatkan kembali kesejahteraan petani nilam Aceh. Kinerja ARC juga berhasil menarik perhatian berbagai pihak untuk bersama-sama membangun ekosistem nilam Aceh.
“Termasuk hari ini, alhamdulillah. Dengan OJK dan ILO mengisi ruang-ruang kosong untuk kita tempati, sehingga ekosistem rantai nilam di Aceh ini bisa berkembang,” ucap Rektor.
Simrin mengatakan, kolaborasi dengan USK ini sangatlah penting demi mendukung ekosistem nilam Aceh. Sebab nilam Aceh berpotensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Menurutnya, kemitraan ini merupakan peluang untuk menghubungkan lembaga penelitian dengan industri, demi memberi manfaat bagi industri dan masyarakat.
“Dengan kerja sama ini, kami mempersiapkan dasar bagi rantai nilam berkelanjutan yang mendukung petani lokal, sambil mempromosikan nilam baik di pasar domestik maupun ekspor,” ucapnya.