Wamen Dikti Saintek, Prof. Stella, Apresiasi Kinerja Pusat Riset Nilam USK

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Stella Christie, A.B., Ph.D sangat mengapresiasi kinerja dan peran Pusat Riset Nilam Aceh USK atau Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala . Hal tersebut disampaikannya pada saat menghadiri Milad ke-8 tahun ARC di Gedung AAC Dayan Dawood. (Banda Aceh, 23 Desember 2024).

Stella menilai para peneliti USK yang tergabung di ARC sungguh luar biasa. Sebab para peneliti inilah yang menjadi tulang punggung keberhasilan dan kemajuan USK melalui kinerja Pusat Riset Nilam ini.

Dirinya pun kagum bagaimana USK mampu melibatkan komunitas yang bukan peneliti, seperti petani nilam atau pihak lainnya sehingga produk nilam ini bisa langsung dijual.

Oleh sebab itu, dirinya berpesan agar ARC terus berinovasi dan  Kementerian Dikti Saintek siap mendukung agar USK bisa berkiprah lebih luas lagi melalui pusat risetnya tersebut.

“Jadi saya senang sekali hadir di sini. Bisa belajar dari kekuatan-kekuatan USK dan saya sungguh akan menindaklanjuti sebagai Mak Comblang untuk mempertemukan, apakah itu pemerintah daerah atau industri agar bisa memanfaatkan hasil penelitian dan teknologi USK,” ucap Ibu wamen ini.

Pada kesempatan itu, Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan mengatakan selama ini ARC telah banyak memberikan kontribusi penting atas kebangkitan nilam Aceh. Jika dulunya hanya 4 kabupaten yang menanam nilam, namun sekarang sudah ada 17 kabupaten/kota yang melakukannya. Begitu juga harga nilam yang dulunya harga Rp. 300.000/Kg namun sekarang sudah Rp. 1,7 juta/Kg.

Rektor menilai, keberhasilan dan segala pencapaian ARC selama ini adalah berkat dukungan dan kolaborasi semua pihak. Baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dunia usaha serta para mitra yang yakin dan percaya untuk berkolaborasi dengan USK demi mengembalikan kejayaan nilam Aceh.

“Saya kira USK punya trust untuk masyarakat. Semoga ini bisa kita  jaga terus, karena saya kira tidak mudah mendapatkan trust seperti ini hampir 10 tahun terakhir.

Ketua ARC Dr. Syaifullah Muhammad mengungkapkan, saat ini ada 60 orang dengan latar belakang profesor, doktor maupun master yang telah diberikan mandat oleh Rektor USK untuk membela petani nilam, agar nilam Aceh ini bisa dihilirisasi. Mereka semua bekerja sesuai kompetensinya masing-masing.

“Kami melakukan berbagai inovasi. Saat ini lebih dari 30 Hak Kekayaan Intelektual sudah diraih berdasarkan riset yang dilakukan. Inilah saatnya rute baru industri nilam berbasis komoditas nasional  kita gerakkan kembali,” ucapnya.

Written by