
Banda Aceh, 19 Oktober 2024 – UPT Perpustakaan dan E-Learning Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar kegiatan pembacaan nazam Aceh Tgk. Di Cucum, kegiatan ini berlangsung di ruang Ceko Corner atau ruang Mini Studi lantai 3.
Kegiatan dimulai pada pukul 10.30 Wib dengan sambutan dari kepala UPT Perpustakaan, Dr. Ismul Huda, M.Si , yang menyatakan pentingnya melestarikan budaya lokal, termasuk nazam sebagai bagian dari warisan sastra Aceh.
” Pentingnya melestarikan budaya lokal, termasuk nazam sebagai bagian dari warisan sastra Aceh.”
Acara dilanjutkan dengan pembacaan nazam oleh Pembaca nazam olrh tgk. Mauqi, yang merupakan anak asuh Pak Mukim (Tgk. Abdurrahman), yang pernah membaca Nazam Teungku Di Cucum selama puluhan tahun, hingga sempat diundang ke kabupaten Nagan Raya (dulu: Aceh Barat).
Tgk . Mauqi di dampingi Pak Mukim juga ikut hadir pada saat kegiatan berlangsung, yang juga di saksikan oleh salah seorang peminat Budaya dan sejarah aceh yakni T. Abdulah Sakti.
Nazam Tgk Di Cucum merupakan risalah nasihat agama yang sangat digemari masyarakat di tiga kecamatan dalam Kabupaten Aceh Besar, yaitu Kecamatan Darussalam, Kuta Baro, dan Kecamatan Krueng Barona Jaya.
Paling kurang sudah tiga generasi yang melanjutkan pembacaannya.
Menurut keterangan informasi daei berbagai sumber bahwa , generasi pertama yang membacakan nazam aceh ini adalah Keuchik Hasan Lam Ujong, kedua Syekh Andid, dan sekarang dilantunkan oleh Syekh Ismail Daud.
Pembaca nazam yang sebaya dengan Syekh Ismail adalah Let Markam dan Pak Mukim Abdurrahman dengan anak asuhnya bernama panggilan “Muki”.
Pembacaan nazam aceh ini sebagai upaya pelestarian budaya aceh dalam bentuk video sehingga masyarakat yang ingin mengetahui atau mendengarkan hikayat tgk di cucum ini dapat menonoton melalui video yang tersedia di perpustakaan dan e-learning usk.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat, terutama generasi muda, untuk mengenal dan mencintai kesenian Aceh.
Dengan kegiatan ini, UPT Perpustakaan dan E-Learning USK berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian budaya Aceh melalui berbagai program dan acara yang melibatkan masyarakat.